Pages

Plurk

Wednesday, July 14, 2010

Sejarah Bajak Laut - KAPAL-KAPAL PEROMPAK

Kapal-kapal kecil namun cepat adalah yang terbaik untuk menyerang sebuah galeon baik dari Spanyol, Portugis maupun Perancis, yang mana selalu berlabuh dengan bawaan yang berat dan dianggap lamban karena berat yang dibawa olehnya.

Kapal-kapal milik para bajak laut sangat besar, terutama galeon kuno yang mereka rampok dari kerajaan Spanyol, Perancis maupun Portugis. Walaupun ada banyak kasus kepemilikan kapal-kapal inggris secara paksa.

Sebuah galeon bisa mempunyai 35 meriam pada satu sisi dengan munisi 5.4 kg. Sama halnya dengan berbagai jenis kapal, kapal-kapal bajak laut mempunyai tiang utama dan mesana (tiang yang lebih kecil); deposit makanan, gudang penyimpanan minuman, sebuah castil di bagian depan kapal, ruangan untuk layar, dapur, penerangan, ruangan untuk munisi2 dan bahkan kamar tahanan, ruangan untuk meriam, etc.

Sebuah galeon bisa mempunyai panjang eslora 38 meter atau 60 meter (eslora adalah bagian kapal diukur bagian atas kapal bagian depan sampai bagian belakang kapal)

Galeon-galeon atau galeras adalah kapal-kapal yang berasal dari abad XV-XVII. Para bajak laut sekitar tahun 1720 telah menggunakan corbeta yang lebih cepat dan lebih kecil, dengan 1 tiang (corbeta adalah kapal perang dengan 3 tiang, layar persegi, sama seperti kapal perang/fragata- namun lebih kecil).

Di abad XIX muncul kapal-kapal bergantines (red. tidak ditemukan terjemahannya). Kapal-kapal perang abad XIX lebih cepat namun dengan persenjataan lebih lengkap. Akhir abad XIX mulai muncul kapal-kapal uap dengan layar cadangan yang digunakan oleh orang-orang eropa untuk menandingi serangan2 bajak laut.

Waktu berganti namun bajak laut tetap ada. Di mana pada abad XX terdapat kasus bajak laut di daerah Karibe dan samudra India. Mereka menggunakan kapal-kapal yang lebih kecil namun lebih ringan dan cepat dengan menggunakan motor.

Ide untuk menyelamatkan kapal-kapal yang terbenam mucul pada abad XX, sesuatu yang tak dapat ditunggu-tunggu. Contohnya sebuah grup arkeolog, ahli kelautan dari Brazil telah memulai usahanya untuk mengangkat kapal-kapal yang terbenam dengan bantuan ahli dari AS Dwight Coleman, dibantu juga oleh Robert Ballard menemukan sisa-sisa dari Titanic - salah satu di antara kapal-kapal sejarah yang terkenal.

Dalam hal ini sebuah kapal perang kecil yang terbenam di sekitar pulau Santa Catalina yang dimiliki Brasil. Sebuah galeon Spanyol dari abadi XVI. Mereka juga mencoba menyelamatkan “San Sebastian” yang membawa harta yang terbenam pada tanggal 7 januari 1538 karena menabrak batu karang di selat Magallanes-Chile.

BEBERAPA KAPAL TERBENAM DAN YANG TELAH DITEMUKAN:

Arkeologi kelautan telah menunjukkan bahwa penemuan-penemuan besar juga ditemukan di bawah lautan. Di dalamnya ditemukan sisa-sisa harta karun yang asli.

Para bajak laut membenamkan kapal-kapal secara kontinyu dan banyak diantaranya yang ditemukan di lautan Karibe dan didalamnya masih terdapat harta karun dan barang-barang dagangan. Sebagian terbenam akibat badai ataupun serangan bajak laut atau militer.

The Whydah - berbendera Inggris- terbenam bulan April 1717 di daerah Cabo de Cod di Amerika Utara akibat badai. Tahun 1983 ditemukan oleh Barry Clifford. Dahulunya kapal ini digunakan untuk mengangkut budak-budak dari Afrika, gula, batangan perak dan emas, gading dan índigo (semak2 papilionáceo). Sebelum terbenam, tepatnya dua bulan sepenuhnya, kapal ini ditangkap oleh bajak laut Sam Bellamy.

- Santa Margarita dan Nuestra Señora de Atocha dibenamkan tahun 1622 oleh badai di daerah Cabo Hueso, Florida.

- San José, terbenam tahun 1631 dengan 700 ton emas batangan dan perak di Kepulaun Pearl- Panamá.

-Santísima Trinidad- terbenam di perairan La Habana, Cuba tahun 1711

-Queen Anne’s Revenge, kapal bajak laut yg terbenam tahun 1718 di Beaufort Inkt, Norte Carolina. Ditemukan tahun 1996.

Nuestra Sra. De la Limpia y Pura Concepción- terbenam 31 de october 1641, 75 millas dari perairan Rep. Dominicana. Ditemukan dalam dekade 90-an.

No comments:

Post a Comment